Afatul Lisan Karya Hujatul Islam Imam Al Ghozali

Melalui kata-kata dalamnya luka bisa disembuhkan seketika, Dengan kata-kata tangisan tumpah, Gelak tawa bisa pecah. Melalui kata-kata para raja dihormati, para alim dituruti para hamba bersuara iba meminta. Tersalah kata bisa mendatangkan bencana, dendam, pertikaian, peperangan, karna kata-kata yang tidak semestinya diucapkan. Maka Rasulullah SAW sudah menasehati kita agar menjaga lidah dengan  baik, minimal dengan jalan tidak banyak berbicara, selagi tidak bermanfaat atau tidak mengandung kebaikan.  Beliau SAW bersabda:  “ Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat maka berkatalah yang baik, atau (jika tidak), diamlah “. (HR. Bukhori dan Muslim)
“ Semoga Allah merahmati seseorang yang berbicara kebaikan maka dia beruntung, atau diam dari kejelekan maka dia selamat “.
“ Dan tidakkah nanti seseorang akan diseret ke neraka dengan wajah-wajah mereka (di tanah), terkecuali itu karena ulah lidah-lidah mereka “ (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).
 “ Setiap pembicaraan anak adam adalah (saksi yang) memberatkannya, bukan untuk kebaikannya, kecuali Dzikrullah, Amr Ma’ruf dan Nahi Munkar “.
Rasulullah SAW bersabda pula:  “ Sungguh ada seorang hamba berbicara dengan satu kalimat, dimana
ketika mengucapkannya dia tidak perduli (dengan cuek), tapi berkat satu  kalimat itu justru dia terjun ke neraka lebih jauh daripada jarak bintang Tsurayya “.  Maka LIDAH itu "ibarat pedang yang tajam", jika tidak dijaga dengan baik  akan membinasakan orangnya, ibarat binatang buas, jika si hamba lengah sedikit maka dia akan menyambar dan mencabiknya dan LIDAH "ibarat juru  bicara hati", yang ada disana dilontarkan olehnya, yang terpendam disana ditampakkan olehnya. Maka orang yang sholeh akan diketahui dari cara bicaranya atau pembicaraan yang disampaikannya demikian pula orang jelek  akhlaknya dan kaku perangainya dapat diketahui dari apa yang keluar dari lidahnya.
Hal mana seperti dikatakan oleh imam HASAN Al BASHRI :  “ Sesungguhnya lidah orang mukmin berada dibelakang hatinya, apabila  ingin berbicara tentang sesuatu maka dia merenungkan dengan hatinya terlebih dahulu, kemudian lidahnya menunaikannya. "Sedangkan lidah orang munafik berada di depan hatinya, apabila menginginkan sesuatu maka dia mengutamakan lidahnya daripada memikirkan  dulu dengan hatinya “.
KETAJAMAN LIDAH MENGALAHKAN KETAJAMAN PEDANG yang mampu membelah besi  dan &  penghancur (perusak)nya sangat kuat mengalahkan cuka dalam merusak madu yang manis, seperti diriwayatkan Ibnu Abi Dunya, Rasulullah Swt  bersabda :  “ Tidak ada satupun jasad manusia, kecuali pasti kelak akan mengadukan  lidah kepada Allah atas ketajamannya “.
Beliau SAW bersabda pula :  “ Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya “ (HR.
Ath Thabarani, Ibnu Abi Dunya dan Al Baihaqi)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Afatul Lisan Karya Hujatul Islam Imam Al Ghozali"

Post a Comment